Prof. Josaphat 'Josh' Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D.
Prof. Josaphat 'Josh' Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 1970; umur 45 tahun) yang saat ini menjabat Full Professor(permanent staff) di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang dan sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas, adalah salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6
milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit.
Penemu circularly polarized synthetic aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satellte, serta radar
peramal cuaca 3 dimensi. Ia beristrikan Innes Indreswari Soekanto (seorang
dosen di Institut
Teknologi Bandung) dan mereka memiliki seorang
anak, yaitu Johannes 'MD' Pandhito Panji Herdento, . Pada saat Josaphat Tetuko
Sri Sumantyo (biasa disapa dengan Josh) dan istrinya belajar bersama di Chiba
University, mereka mendirikan yayasan bernama Pandhito Panji Foundation (PPF) guna memajukan dunia penelitian,
pendidikan dan seni rupa di Indonesia. Yayasan ini terdiri dari Pusat
Penelitian Remote Sensing (RSRC), Pusat Penelitian Pendidikan (ERC) dan Pusat Penelitian Seni Rupa (ARC).
Hasil penelitian dari ketiga pusat penelitian tersebut telah banyak
disebarluaskan ke masyarakat Indonesia, dan telah dimuat di berbagai mass media
dalam dan luar negeri. Khususnya hasil karya mereka di bidang remote sensing telah dinikmati oleh kalangan
Universitas, Lembaga Penelitian, Pemerintah Daerah hingga militer di Indonesia
dan luar negeri untuk monitoring lingkungan dan bencana. Pusat penelitian ini
telah memberikan beasiswa dari tingkat SD hingga S2 di berbagai sekolah dan
perguruan tinggi Indonesia. Sedangkan karya seni keluarga mereka lewat Innes
Sculpture Studio banyak dapat
dinikmati di berbagai kota dalam dan luar negeri, serta dikoleksi oleh berbagai
orang di seluruh dunia.
Karakter atau sikap dan sifat yang dimiliki oleh
seorang ilmuwan sejati
1.
Rasa ingin tahu yang tinggi
Rasa
ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti suatu hal
yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Rasa ingin tahu dapat
berkembang saat melihat diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Untuk
dapat merangsang keingintahuan kita, kita harus tertarik terhadap sesuatu
terlebih dahulu serta berpengetahuan cukup tentang hal itu. Selain itu
dapat juga diasah melalui sikap peduli terhadap lingkungan sekitar kita dengan
melihat dan mengamati.
2. Pantang menyerah
Dalam
penelitian, pasti akan ada persoalan yang harus dihadapi. Nah, seorang ilmuwan
tidak boleh mudah menyerah dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama
melakukan penelitiannya. Misalnya saat menerapkan metode pertama bahkan
metode kedua gagal, maka kita harus mencoba metode lain yang lebih efisien
namun tetap mengacu pada metode ilmiah yang telah ditentukan sejak awal
penelitian.
3. Mencintai kebenaran
dan kejujuran
Sifat
jujur dan menjaga kebenaran merupakan modal penting untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan. Ilmuwan akan senantiasa berusaha mendapatkan data yang
benar-benar bisa menjawab rasa ingin tahunya. Data yang baik adalah data yang
jujur, tidak dimanipulasi baik secara kuantitas maupun kualitas. Karena jika data
yang digunakan tidak benar, maka penelitiannya akan berdampak buruk jika
diterapkan oleh masyarakat.
4. Berani
Seorang
ilmuwan harus berani melakukan tindakan dan berani mengambil resiko dari
kegiatan penelitian yang dilakukan. Bayangkan keberhasilan yang akan kita raih
jika penelitian yang kita lakukan berhasil dan bermanfaat bagi orang banyak,
itu akan membuat kita berani untuk melakukan tindakan dalam penelitian.
Dalam penelitian, kita harus fokus terhadap apa yang kita teliti dan kadang kala
menuntut kita untuk berkutat di laboratorium, menghabiskan waktu ber jam-jam di
perpustakaan atau bersusah payah mengumpulkan data penelitian di tempat
tertentu. Itu adalah resiko yang harus dijalani oleh seorang ilmuwan. Rasa
senang justru akan timbul jika kita berani mengambil resiko tersebut.
Keberhasilan selalu membutuhkan pengorbanan positif!
5. Tekun
Ketekunan
adalah kemampuan untuk terus berusaha, bahkan manakala dihadapkan pada
kegagalan. Tekun dapat pula diartikan sebagai sikap sabar sekaligus teliti.
Meneliti memberikan kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah dan
memperbaiki kesalahan. Sikap teliti akan menghindarkan kita dari kesalahan yang
tidak perlu. Seorang ilmuwan harus berusaha meminimalisasi kesalahan dalam
segala bentuk, baik berupa kesalahan percobaan, metode ataupun kesalahan
manusiawi yang tidak disengaja.
6. Terbuka
Sikap
terbuka sangat penting dimiliki oleh seorang ilmuwan. Sikap terbuka berarti
harus bisa menerima setiap respon orang, menerima pendapat, kritik, saran atau
koreksi terhadap proses atau hasil penelitian. Dengan kritik dan saran dari
orang lain akan menghindarkan ilmuwan dari kesalahan sehingga kualitas
penelitian akan selalu terjaga.
7. Optimis
Seorang ilmuwan harus selalu optimis atau memiliki
keyakinan bahwa penelitian yang dilakukannya akan berhasil dan memberikan
manfaat bagi orang lain.
8. Analitis
Sikap
analitis adalah kemampuan untuk menguraikan suatu persoalan dari segala sudut
pandang secara menyeluruh. Untuk menumbuhkan sikap analitis, biasakanlah
melihat sesuatu secara mendetail dan lengkap. Dengan demikian kita akan
tahu bahwa hal-hal kecil pun berperan penting. Selain itu cobalah untuk melihat
setiap persoalan dari berbagai sudut pandang.
9. Mendekatkan diri pada Tuhan
Dengan
mendekatkan diri kepada Tuhan, kita tidak hanya dapat menyelesaikan penelitian,
selalu yakin dan bekerja keras tetapi kita juga akan mendapatkan berkah
dari-Nya karena ilmu yang kita kembangkan memberikan manfaat positif bagi orang
lain.
Bidang keahlian Josh adalah
analisis teori hamburan gelombang mikro dan terapannya untuk microwave (radar)
remote sensing, khususnya synthetic aperture radar (SAR), radar bawah tanah
atau subsurface radar (VLF dan Microwave), analisis dan perancangan printed
antenna untuk mobile satellite communications dan synthetic aperture radar
(SAR). Ia menguasai perancangan integrasi sistem radar gelombang mikro, radar
Radio Frequency (RF) system , patch antenna, microwave image signal processing
dll. Ia juga merancang SAR masa depan untuk keperluan platform pesawat terbang
tanpa awak (UAV) dan satellite. Saat ini ia mengembangkan pesawat tanpa awak
Josaphat Laboratory Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX) series maupun
microsatellite onboard Synthetic Aperture Radar (SAR) sensor. SAR sensor ini
nanti digunakan untuk monitoring permukaan bumi dan planet lain untuk
pengembangan keperluan ilmu pengetahuan pada masa depan. Mulai 1 April 2013
Josh juga dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Teknologi Jepang
(Monbukagakusho) untuk mengembangan dua microsatellite yang membawa sensor
GNSS-RO dan CP-SAR ciptakaan Josh untuk melakukan observasi lapisan Ionosfer
dan permukaan bumi, dimana teknologi ini di masa depan diharapkan dapat
digunakan untuk mengetahui fenomena-fenomena sebelum terjadinya bencana di permukaan
bumi, khususnya gempa bumi, sehingga teknologi diharapkan dapat mengurangi
jumlah korban akibat bencana yang terjadi di permukaan planet, khususnya bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar